Surat mahasiswa UIM untuk Rektor

Mungkin dari saking muaknya. kini mahasiswa UIM Menerbitkan surat untuk Rektor.
ini isi suratnya.

Kepada Yth. Rektor UIM di Gedung sana.

Entah aku harus memulai dari mana tulisan ini…!!! Tapi yang pasti, bahwa tulisan ini muncul dari sebuah keresan, resah terhadap keadaan yang terombang ambing oleh sebuah ketidak adilan, ketimpangan social dan keadilan yang menurutku telah di kebiri.
Selamat pagi Pak, siang, sore, atau kapan saja ketika Bapak masih menyempatkan waktu. Saya tahu Bapak sedang sibuk-sibuknya. Walau saya tak tahu pasti Bapak sedang sibuk merealisasikan janji Bapak yang mana, karena sependek ingatan saya, ada puluhan Janji-janji yang Bapak obral layaknya ikan di pasar. Memperbaiki ini itu, menaikkan ini itu, menambah ini itu, menghilangkan ini itu, dan apapun itu. Saya tak bermaksud dan memang tak niat untuk mengevaluasi kinerja Bapak. Seperti kata Bapak: "Saya akan membangun ini itu, saya akan melengkapai setiap keperluan yang mahasiswa butuhkan, saya akan memdukung setiap kreativitas mahasiswa, bla,bla,bla…….". Saya juga tak hendak menagih janji-janji itu. Sekiranya Bapak se-iman dengan saya, Bapak pasti tahu khianat adalah ciri para munafik. Dan kami-pun tahu, Bahwa kami tidak akan memilih pemimpin yang munafik.
Apakah bapak sudah lupa bahwa rosul pernah bersabda :setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang istri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang dipimpinnya. Apakah bapak lupa akan hal itu…? Ataukah memang bapak belum pernah mendengar ataupun belajar tentang hal kepemimpinan.? Sehinggan bapak tidak tau bahwa kelak setiap pemimpin akan di mintai pertanggung jawabannya.
Sudahlah saya takkan panjang lebar membahas hal itu, Namun sudikah Bapak sejenak saja ditengah-tengah hiruk-pikuk tumpukan pekerjaan Bapak, meluangkan waktu bapak rektor yang terhormat untuk sebentar saja ngumpul bersama kami, duduk sama rata dengan kami, mendengarkan aspirasi kami. Tidak bisakah…? Apakah hal seperti itu akan menurunkan setatus social bapak…? Sehingga bapak enggan untuk menoleh sedikit saja kepada kami.
Kami meresa kecewa pak. Kami para mahasiswa, para pengurus UKM yang ada di sini sangat merasa kecewa bapak, karna desetiap acara kami, bahkan di acara pelantikan kami bapak tidak pernah hadir. Bapak tidak sedikitpun menampakkan ujur hidung. Padahal UKM adaah motor penggerak prestasi mahasiswa, yang mengharumkan nama kampus di mana-mana. Sedangkan waktu peresmian kedai kopi bapak hadir dan merela-relain meluangkan waktu demi dokumen tasi kedai itu, apakah harga kami di mata bapak lebih rendah dari segelas kopi…?.  Kenapa Pak? Agak kurang jelas ya?, apakah hati Bapak sekeras batu…?
Belum selesai sampai di situ Pak, Kami juga kecewa ketika mengingat janji-janji busuk bapak untuk terus mensupot kegiatan kami….. tapi apa buktinya pak..?. setiap kami mengajukan permintaan dana sekian-sekian selalu di kurangi bahkan di antara kami harus terbelit dengan hutang pak. Apakah itu janji bapak. Teman-teman di sini menunggu aksi Bapak. Aksi yang bukan sekedar janji pus ngarpus eman dimman.

Kami Cuma bisa berdo’a Semoga keselamatan, kesehatan selalu menyertai Bapak.agar bapak bisa tetap melaksanakan aktifitas dengan baik, dan bias secepatnya merealisasikan apa yang bapak agen dakan. Agar semua konsep yang bapak janjikan tidak sekeder menjadi debu yang sewaktu waktu hilang di tiup. Angin.

Pamekasan, 24 November 2017
Tertanda


Rohman
Ketua Demisioner UKM-PI




















Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Surat mahasiswa UIM untuk Rektor"

Post a Comment